Rabu, 19 November 2014

PSIKOLOGI MEMBACA PIKIRAN LEWAT BAHASA TUBUH

Copas dari bukunya om dianata eka putra tentang cara mengetahui orang yang lagi boong.
 penjelasan dalam tulisan ini benar-benar logis sih,tapi buat praktekin agak susah juga,soalnya musti merhatiin setiap gerakan silawan bicara.
buat yang pengen baca,langsung aja dipahami dan dipraktekin sama temen atau siapalah terserah.

Bahasa Tubuh Orang Bohong

HAMPIR SETIAP ORANG pernah berbohong, baik disadari maupun tidak,
direncanakan atapun spontan. Pada Saat tertentu, mungkin pasangan anda
curiga bahwa anda sedang berbohong. atau sebaliknya, anda curiga bahwa
pasangan andalah yang sedang berbohong. Masalahnya, tahukah anda kalau
dia benar berbohong?
Sebenarnya, tidaklah sulit untuk mengetahui apakah lawan bicara Anda sedang
berbohong atau tidak. Bahasa tubuh, secara spontan dan sering tidak disadari,
akan membeberkan kebohongan tersebut. Hal ini terjadi karena orang yang
sedang berbohong lebih memerhatikan ucapannya dari- pada apa yang terjadi
pada tubuhnya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Desmond Morris menyimpulkan bahwa
Anda tidak dapat memalsukan bahasa tubuh. Akan tetapi, bukan tidak mungkin,
orang yang pekerjaannya berbohong bisa mempelajari bahasa tubuh sehingga
bisa memanipulasinya. Menangkap sinyal kebohongan dari orang seperti itu
memang sedikit sulit.
Namun, sepintar-pintar menyembunyikan kebohongan, pastilah ada isyarat tubuh
yang lepas dari kontrolnya karena otak memiliki sistem pengaman yang akan
diteruskan apabila menerima pesan nonverbal yang tidak selaras. Dalam hal ini,
wajah merupakan bagian tubuh yang paling sering menunjukkan sinyal
kebohongan.
Tanda-Tanda Orang Berbohong
Dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh para pakar komunikasi nonverbal,
terdapat persamaan hasil tentang tanda-tanda orang berbohong. Tanda- tanda
tersebut bersifat universal dan sangat sulit untuk dimanipulasi. Artinya, kasusnya
hampir sama untuk semua orang di bela han bumi mana pun. Namun, ada
beberapa pengecualian, bergantung dari budaya yang melingkupinya. Bab ini
hanya akan membahas tanda- tanda kebohongan yang bersifat universal, tidak
memandang budaya tertentu, juga tidak memandang kebiasaan dan kelainan
saraf.
Menutup mulut dan terbatuk
Menutup mulut merupakan salah satu gerakkan yang paling sering digunakan
anak- anak ketika berbohong. Orang dewasa pun sering melakukan hal yang
sama. Selain menutup mulut, banyak juga orang yang menyamarkan
kebohongannya dengan pura-pura batuk. Padahal, dia tidak sedang terkena
penyakit batuk.
Seorang pria yang berusaha menutupi kebohongannya.
Keinginan untuk menutup mulut merupakan gerak refleks yang terjadi dengan
sendirinya. Saat itu, tanpa disadari, otak menyuruh tangan untuk menghentikan
kata-kata bohong yang diucapkan.
Charles Darwin juga pernah menuliskan bahwa isyarat keheranan dan
menyembunyikan sesuatu, tergambar dengan meletakkan tangan di mulut.
Sikap ini seperti hendak menghentikan kata-kata yang baru saja keluar. Sama
halnya dengan seseorang yang tertawa terlalu keras. Ketika merasa telah
melakukan tindakan yang berlebihan dan itu bukan sesuatu yang baik, secara
tidak sadar dia akan menutup mulutnya, seperti hendak menghentikan tawanya.
Pria ini menutup mulutnya ketika temannya sedang menunjukkan sesuatu. Kalau hal ini
terjadi, pria yang menutup mulut merasa temannya berbohong saat menjelaskan sesuatu
tersebut.
Namun, apablla Anda mendapati orang menutup mulutnya sewaktu Anda sedang
berbicara, berarti dia merasa Andalah yang sedang berbohong kepadanya. Hal
itu terjadi karena dia merasa heran dan cemas mengapa Anda berbohong.
Secara tidak sadar, dia menutup mulutnya sendiri. Biasanya, gerak isyarat ini
juga dikombinasikan dengan gerak tangan ke bagian wajah lainnya.
Untuk melatih dan mengetahui gerak isyarat ini, ada baiknya Anda berdiri di tempat
urnurn dan memerhatikan dua orang atau lebih yang sedang berbincangbincang.
Jika komunikasi tersebut berjalan dengan rnulus, Dalam arti tidak ada
yang berbohong, kemungkinannya, Anda tidak akan menemukan gerak isyarat
tersebut. Akan tetapi, jika perbincangan itu dipenuhi dengan kebohongan, Anda
akan menemukannya dengan mudah.
Menyentuh hidung
Gerakan ini relatif lebih halus dibandingkan dengan tindakan menutup mulut.
Orang yang sedang berbohong, dengan sendirinya akan melakukan gerakan
mengusap bagian bawah hidung, baik secara lambat maupun cepat. Jika
gerakan ini dilakukan dengan cepat, Anda akan kesulitan melihatnya.
Biasanya, gerakannya hanya nngan dan lernbut di bagian bawah hidung, bukan
menggosoknya dengan keras atau menggaruk hidung. Akan tetapi, Anda harus
hati-hati dengan gerak isyarat ini ka-rena bisa saja hidung lawan bicara Anda
memang sedang gatal.
Kombinasi gerakan menutup mulut dan menyentuh hidung.
Penjelasan tentang gerakan ini adalah sebagai berikut. Sewaktu pikiran negatif
(berbohong) memasuki alarn bawah sadar, otak serta-merta akan menyuruh
tangan untuk menutup mulut. Hal ini merupakan respons dari rnulut yang baru
saja mengucapkan kata-kata yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Akan tetapi, saat terakhir tangan menuju mulut-agar usahanya tidak terlalu jelas
terlihat menutup mulut-tangan ditarik menjauhi wajah. Hasilnya adalah sentuhan
cepat di hidung. Biasanya, gerakan ini terjadi secara alamiah sehingga orang
kadang terkecoh kalau sebenarnya gerakan ini menunjukkan kebohongan
sendiri.
Teori lainnya menunjukkan bahwa saat berbohong, ujung saraf halus Dalam
hidung terasa gatal. Untuk menghilangkannya, orang akan mengusapnya, tetapi
dengan usapan halus dan lembut. Coba perhatikan, apakah gerakan ini Anda
lakukan ketika sedang berbohong?
Memalingkan pandangan, Menggosokan mata, jumlah kedipan
Mata adalah gerbang jiwa, jendela hati. Mata dapat menceritakan segalanya. Hal
ini bukanlah ungkapan yang berlebihan. Ungkapan itu memang benar adanya.
Mata dapat menceritakan suasana hati, termasuk ketika anda berbohong.
Saat berbohong, mata akan selalu berupaya untuk melihat ke arah lain. Entah itu
ke bawah, ke atas, yang penting bukan ke lawan bicara. Bahkan yang paling
sering terjadi adalah mata menerawang entah ke mana, sementara rnulut terus
berbicara-tentunya berbicara bohong.
Biasanya, memalingkan pandangan juga diikuti dengan gerak isyarat menggosok
mata seolah-olah sedang gatal, padahal tidak. Bisa juga pandangan tetap tertuju
kepada lawan bicara, tetapi mata sering terasa gatal (tidak benar-benar gatal).
Biasanya, pria menggosok. Hal ini bukanlah Ungkapan itu Mata dapat termasuk
ketika matanya lebih keras daripada wanita. Hal ini mungkin karena wanita takut
make-up matanya rusak. Gerakan menggosok mata tidak harus selalu dilakukan
di bagian mata, tetapi bisa juga di sekitar mata, seperti di bawah mata atau
sekitar alis.
Cara lain mendeteksi kebohongan adalah dengan memerhatikan adanya
peningkatan jumlah kedipan mata. Orang yang berbohong menjadi gugup
sehingga saraf matanya bekerja lebih cepat daripada biasanya. Oleh karena itu,
Dalam serial TV terkenal, MacGyver selalu menebak apakah lawan bicaranya
berbohong atau tidak dengan menghitung jurnlah kedipan mata.
Memalingkan wajah
Memalingkan wajah ada hubungannya dengan gerak isyarat menggosok mata.
Memalingkan wajah bisa dilakukan setelah atau sebelum menggosok mata.
Orang yang tidak memandang lawannya ketika sedang berbicara atau
mendengarkan, sebenarnya sedang mencoba untuk menyembunyikan sesuatu.
Seorang wanita berusaha menyembunyikan wajahnya.
Michael Argyle, Dalam buku The Psychology of Interpersonal Behavior,
mengatakan bahwa frekuensi orang saling pandang berkisar antara 30%-60%
dari waktu pembicaraan. Orang cenderung membutuhkan kontak mata lebih
banyak saat mendengarkan dibandingkan dengan ketika berbicara. Artinya,
seseorang akan lebih banyak melihat lawan bicaranya ketika lawan bicaranya itu
sedang berkata-kata.
Dalam gerak isyarat ini ada beberapa pengecualian, bergantung budaya. Saat
berbicara, beberapa orang bahkan tidak berani menatap lawan bicaranya atau
seminimal mungkin menghindari kontak mata. Orang-orang yang pemalu atau
tidak percaya diri, biasanya melakukan hal ini bukan karena sedang berbohong.
Dalam budaya Jawa, misalnya, orang yang lebih rnuda usianya, jika berbicara
dengan yang lebih tua, akan lebih sopan dengan tidak terlalu sering menatap
wajah orang yang lebih tua. Untuk itu, berhati- hatilah dengan pengecualian ini.
Menggaruk leher
Menurut penelitian Dr. Morris, gerak isyarat menggaruk leher biasanya dilakukan
dengan jari telunjuk. Hal ini menunjukkan keraguan atau ketidakpastian dari
perkataan yang baru saja diucapkan.
Gerakan isyarat ini bisa dilakukan di sisi kanan atau-pun kiri leher, baik dengan
menggunakan tangan kiri maupun tangan kanan. Tidak ada penjelasan apakah
menggaruk leher bagian depan atau belakang juga merupakan isyarat
kebohongan. Walaupun demikian, apabila kita menemukan gerak isyarat lain
yang mengikutinya (menutup rnulut, menggosok hidung, dan lain-lain), ada
kemungkinan menggaruk leher bagian depan atau belakang juga merupakan
isyarat kebohongan.
Gerakan ini rnerupakan respons saraf-saraf di sekitar leher yang pada saat
berbohong akan terasa gatal. Sebenarnya, gerakan ini merupakan satu
kesatuan dengan gerakan menutup rnulut dan menyentuh hidung.
Gerakan menggaruk leher yang dilakukan seorang wanita.
Perubahan nada suara
Walaupun sebetulnya bukanlah bagian bahasa tubuh, hal ini cukup layak menjadi
rujukan pelajaran memahami karakter lawan bicara. Coba kita amati orang yang
sedang diwawancarai oleh seorang presenter televisi atau radio. Kadang,
perkataannya terdengar tidak menunjukkan intonasi yang jelas sehingga harus
diulang kembali. Perkataan yang tidak jelas disebabkan oleh volume suara yang
mengecil atau artikulasi suara yang tidak jelas. Jika hal ini terjadi, kemungkinan
besar perkataannya tidak benar.
Walaupun orang tersebut sudah berusaha berbicara seperti biasanya, suara yang
keluar sangat berbeda dengan harapannya. Hal ini tidak dapat dihindari dan
terjadi secara tiba-tiba karena alam bawah sadar mengendalikan ucapan kita.
Perubahan suara bisa terjadi ketika seseorang gugup sehingga suara yang keluar
menjadi tidak lancar. Kegugupan juga bisa menjadi tanda kalau seseorang
sedang berbohong.
Pada November 2001, Dr. Gabriel menulis sebuah artikel di situs picture@Photoanalysis.
com. Artikel tersebut mendukung sinyal-sinyal bahasa tubuh yang
sudah diuraikan sebelumnya. Menurutnya, orang yang berbohong mernpunyai
tiga kondisi psikologis, yaitu:
1. takut atau cemas;
 wajah dan telapak tangan berkeringat,
 tarikan napas Dalam,
 bibir menjadi kering karena sering menelan ludah dan dibasahi dengan
lidah,
 berdeham atau batuk-batuk kecil,
 muka berangsur-angsur pucat,
 lebih sering memainkan tangan,
 badan menjadi kakul dan
 sering memicingkan mata atau melirik tajam.
2. kekuatan untuk menutupi kebohongan;
 berusaha menahan ekspresi wajah agar emosi tidak keluar,
 tersenyum dengan cepat atau tidak Ie pas,
 menutupi rnulut,
 menyentuh hidung,
 mengusap bagian wajah, dan
 menghindari kontak mata.
3. internal konflik;
 sering berkedip
 menaikkan alis, tapi hanya satu sisi,
 bahu gemetar,
 hidung terasa gatal,
 ada perubahan nada suara,
 tangan gemetar, dan
 wajah menjadi gugup.
Contoh dalam Kehidupan Nyata
Untuk mengetahui dan mempelajari gerak isyarat berbohong, ada baiknya Anda
mencobanya sendiri dengan lawan bicara Anda. Tanyakan hal-hal yang
sekiranya dia akan berbohong. Saat itu-Iah, Anda akan menemukan gerak
isyaratnya.
Coba amati apa yang sering dikatakan oleh para artis dan politikus. Ada sebuah
simpulan bahwa orang-orang dengan profesi artis dan politikus adalah orang
yang ahli Dalam memanipulasi bahasa tubuh. Benar tidaknya, silakan Anda
putuskan sendiri. Akan tetapi, kalau kita amati kehidupan kedua profesi tersebut,
memang ada kecenderungannya. Artis sering kali harus berperan sebagai orang
lain. Dengan kata lain, dia sering harus berbohong kepada diri sendiri. Karena
hal ini dilakukan secara terus-menerus, ada kalanya dia menganggap
berbohong adalah tindakan yang arnat wajar baginya.
Begitu juga dengan politikus yang sering kali membohongi rakyat untuk
mendapatkan dukungan dengan menyembunyikan fakta. Kebohongan yang
dilakukannya sudah mendarah daging dan terus dipraktikkan. Walaupun
berbohong, dia merasa bahwa itulah kebenaran dan dia tidak merasa bersalah.
Namun, ini tidak berarti semua politikus dan artis itu pembohong.
Menurut Argyle, ada sejumlah orang di dunia ini yang saat berbohong justru
memperlihatkan tanda-tanda ketulusan. Mereka menatap mata orang dengan
tulus dan tidak menunjukkan gerak isyarat berbohong sehingga orang yang
sudah mempelajari bahasa tubuh pun akan terkecoh. Argyle menyebutnya
sebagai "orang- orang Machiavelli" .
Jika Anda memerhatikan sepasang kekasih sedang berbicara, banyak sekali
kebohongan yang dipertontonkan mereka. Masa-masa ini merupakan situasi
yang rawan untuk berbohong ketika masing-masing ingin menunjukkan
kelebihan serta menutupi kekurangannya. Coba Anda ingat-ingat saat Anda
pacaran dulu. Seberapa sering Anda berbohong?
Menghadapi Orang yang Berbohong
Memang tidak mudah menghadapi orang yang sedang berbohong. Akan tetapi,
Anda pasti akan menghadapinya. Oleh sebab itu, ada sebuah anjuran yang
harus selalu diingat. Sebelum memastikan apakah seseorang berbohong atau
tidak, sebaiknya tangkaplah beberapa gerak isyarat bahasa non-verbalnya
terlebih dahulu. Jangan terpaku pada satu gerak saja. Beberapa gerak isyarat
yang saling mendukung akan lebih baik karena mungkin saja analisis Anda
salah. Penyebab orang untuk berbohong tentu banyak sekali.
Jika sudah belajar dan ahli Dalam menginterpretasikan gerak isyarat berbohong,
Anda dapat langsung mengatakan kepada lawan bicara Anda bahwa yang
dikatakannya tidak benar. Namun, jika hal ini tidak memungkinkan, cukuplah
Anda mengetahui kalau dia sedang berbohong. Bisa juga Anda berpura-pura
tidak tahu agar dia menganggap Anda memercayai perkataannya. Semua itu
terserah Anda. Namun, akan lebih bijaksana jika Anda menyadarkan orang yang
sedang berbohong de- ngan cara yang baik.
Dengan mempelajari bahasa tubuh, Anda dapat lebih waspada Dalam
menghadapi bermacarn-macam orang. Namun, tidak ada yang lebih indah jika
Anda juga berusaha untuk tidak berbohong. Berusaha menutupi kebohongan
dengan memanipulasi bahasa tubuh yang telah dipelajari bukanlah sesuatu
yang bijak.
Tindakan saat Menghadapi Orang Berbohong
Apabila kita sudah teramat yakin bahwa lawan bicara melakukan tindak kebohongan,
apa yang sebaiknya kita lakukan?
Pertama bisa saja kita langsung mengatakan bahwa dia sedang berbohong, seperti,
"Jadi, percuma saja Anda meneruskan cerita. Kalimat-kalimat yang Anda
lontarkan sudah tidak rnernbuat saya simpati. Anda baru saja berbohong kepada
saya " Jika Anda memilih perkataan ini, berarti Anda langsung rnernbuka
kebohongannya pada saat itu juga. Gerak isyarat tubuh lawan bicara akan
berubah drastis dan mudah dikenali. Hal ini karena orang yang ketahuan sedang
berbohong, biasanya akan melakukan kebohongan lagi untuk menutupi
kebohongan sebelumnya.
Kedua Anda bisa saja dengan sengaja berpura- pura memercayai apa yang
dikatakannya, tetapi sebenarnya Anda sudah mengetahui kalau dia sedang
berbohong. Anda harus lebih waspada jika menghadapi orang seperti ini. Tidak
rnustahil, pada situasi-situasi lainnya, dia akan membohongi Anda kembali.
Mana yang ingin Anda pakai, semua terserah Anda, disesuaikan dengan situasi
dan kondisi pada saat itu dan dengan siapa Anda berhadapan. Ingat, tidak
semua orang merasa senang jika kesalahannya (berbuat bohong) diungkapkan
secara terbuka.
Apabila Anda merasa belum mahir untuk melihat bahasa tubuh lawan bicara
ketika dia sedang berbohong, ada satu cara yang dapat Anda gunakan untuk
memancing bahasa tubuhnya agar terlihat semakin jelas. Caranya, ambil satu
kasus. Misalnya, Anda merasa kehilangan VCD kesayangan di Dalam karnar.
Sebenarnya Anda mengetahui bahwa orang yang mencuri adalah ternan Anda
sendiri, tapi karena kurangnya bukti, Anda mengalami kesulitan menyidiknya.
Anda bisa langsung bertanya, "Kamu lihat VCD-ku yang hilang dua hari yang
lalu, nggak?" Namun, hasilnya sudah pasti, yaitu dia akan berdalih tidak
mengetahuinya. Jika dengan ini pun Anda sulit menangkap gerak isyarat
tubuhnya, lakukan trik lain agar dia "terperangkap" Dalam jebakan Anda. Coba
tanyakan kepadanya bagaimana pendapatnya tentang isi VCD kesayangan
Anda itu. Tetapi, jangan katakan kalau VCD Anda telah hilang. Situasi seperti ini
sebetulnya menyebabkan dia merasa ditembak langsung oleh pertanyaan Anda.
Tentu saja, dia akan merasa terganggu, bahkan akan terjadi perubahan pada
wajah dan tekanan suaranya. Kalau dia menceritakan isi VCD itu, bisa-bisa
Anda akan menuduh dialah yang mengambilnya. Sebaliknya, kalau dia
menjawab tidak tahu, sangat tidak mungkin karena Anda sudah menceritakan
sedikit tentang isinya. Dapat dipastikan, jawaban yang diucapkannya cenderung
tidak logis dan keluar dari konteks pembicaraan, intonasi suara tidak beraturan,
timbul kegelisahan, dan banyak sekali pergerakan anggota tubuhnya untuk
menutupi kebohongannya. Dari sini akan terlihat bahwa dia sedang berbohong
kepada Anda.

oke selamat mencoba...!!!

1 komentar: